Ramadhan Bersama Anak Spesial – Saat seorang teman membagikan sebuah flyer kegiatan berjudul “Ramadhan Bersama Anak Spesial” entah mengapa saya langsung tertarik. Tanpa ba bi bu saya langsung mendaftar untuk bisa hadir pada acara spesial bersama anak-anak spesial tersebut.
Melihat anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) hati saya selalu terpukau pada kesabaran bunda-bunda yang merawat mereka. Saya juga tiba-tiba merasa menjadi bunda yang kurang bersyukur. Kenapa? Saya melihat anak berkebutuhan khusus lebih membutuhkan perhatian yang spesial daripada anak normal sedangkan saya masih saja suka mengeluh dengan tingkah laku anak saya. Astaghfirullah…
Baca juga: Meninggalkan Anak Bersama Suami
Saya sampai meneteskan air mata melihat ABK bisa mengaji, fashion show, menyusun brick, dan juga lomba foto. Coba bayangkan, Bun! Betapa luar biasa sekali orang tuanya bisa membuat anak mereka percaya diri seperti itu.
Anak Berkebutuhan Khusus sering dianggap berbeda dan dipandang rendah sehingga mengakibatkan orang tua malu bersosialisasi. Padahal mereka spesial dan dapat beraktivitas normal. Hanya saja orang tua membutuhkan dorongan dan motivasi sehingga tidak merasa bahwa ABK adalah aib.
Menurut wikipedia, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Salah satunya adalah down syndrom, yaitu penyakit bawaan atau umumnya karena genetik atau lingkungan.
Jadi kalau hamil harus berhati-hati ya, Bun, karena saat ini kita banyak sekali kontak dengan bahan kimia seperti asap kendaraan, zat pewarna, pengawet makanan, asap rokok, pestisida, dan lainnya. Ternyata hal tersebut dapat menyebabkan bayi cacat.
Malang Mom and Children Volunteer (MOVE)
Beruntung ada komunitas Malang Mom and Children Volunteer (MOVE), komunitas yang didirikan dr Ariani Mkes SpA. yaitu dokter spesialis ABK. Komunitas ini didirikan dengan tujuan untuk meyakinkan para orang tua ABK bahwa anaknya juga memiliki bakat yang bisa ditampilkan, tanpa perlu rasa malu.
Baca juga: Stop Cuek! Bahaya Narkoba Mengancam Anak Kita
Komunitas MOVE dapat diikuti oleh semua orang tua yang memiliki ABK. dr. Ariani dibantu oleh volunteer atau relawan yang dengan sukarela mengelola komunitas ini. Tak hanya itu, para orang tua ABK juga bisa mengikuti pelatihan membuat berbagai kerajinan tangan yang nantinya bisa mereka jual.
Anak yang terlahir sebagai ABK tidak hanya membutuhkan penanganan dokter tapi juga bisa bergabung dengan komunitas mandiri dimana ada dokter ahli yang menjadi penasehat dan pendampingnya. Makanya komunitas MOVE ini bermanfaat sekali untuk orangtua ABK dalam menumbuhkan percaya diri.
Ramadhan Bersama Anak Spesial
Nah, sebagai wadah untuk menampilkan kebolehan anak-anak spesial tersebut, Walk Together and Love People with Down Syndrome (WORLDS) dan Malang Local Guide mengadakan kegiatan buka bersama ABK di lantai 2 Sarinah Malang (27/5). Kegiatan yang juga dihadiri Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Malang yaitu dr. Harjoedi Adji Tjahjono, Sp.A (K) ini menghadirkan lomba untuk ABK dan talkshow.
Anak-anak spesial didampingi para bunda mengikuti berbagai lomba seperti Fashion Show Down Syndrome, Susun Brick Anak Spesial, dan Fotogenik Anak Spesial. Kegiatan yang didukung oleh House of Fatima Child Center ini juga mengadakan talskhow tentang bagaimana menjadi orang tua ABK yang smart.
Pak Suanto, Tim Psikolog dari Fatimah House of Children yang juga pengisi materi talkshow mengatakan bahwa orang tua yang memiliki ABK harus berpemikiran terbuka dan menerima kondisi anak. Perlu juga ditanamkan kepada orang tua ABK jika anak mereka bukanlah aib. Barulah mencari cara yang tepat mendidik ABK agar mereka tumbuh dan berkembang secara maksimal.
Hadir dalam kegiatan tersebut, dr. Harjoedi mengatakan jika kegiatan-kegiatan seperti ini tujuannya juga mendidik masyarakat agar mereka tahu bahwa ada anak-anak istimewa yang punya hak dan kewajiban yang sama. Jangan dibedakan. Mereka juga bisa bekerja seperti anak-anak lain yang tergolong normal. Namun sayang masih banyak orang tua dari ABK yang merasa minder sehingga tidak berani berinteraksi dengan lingkungan.
Oleh karenanya acara Ramadhan Anak Spesial dapat menjadi wadah bagi ABK khususnya Down Syndrom untuk unjuk bakat. Menurut dr. Harjoedi, anak dengan down syndrom harus menjalani terapi dengan obat dan secara holistik yaitu melalui terapi lingkungan. Jadi kegiatan yang menampilkan anak di tempat umum dapat membuat ABK lebih mandiri.
Harapannya, kegiatan seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi berbagai pihak bahwa ABK juga memiliki kebutuhan yang sama. Mereka ingin berkarya, alangkah baiknya jika disediakan wadah juga sehingga mereka juga bisa berprestasi dan hidup mandiri di tengah masyarakat.
Bunda memang tidak bisa memilih akan melahirkan anak yang bagaimana, tapi bunda bisa memilih akan membesarkan anak-anak dengan cara yang bagaimana. Cara apa yang Bunda pilih? Seperti itulah anak Bunda tumbuh.
Happy Parenting
sumber:
http://www.radarmalang.id/dr-ariani-mkes-spa-rajin-lakukan-pemberdayaan-kepada-anak-berkebutuhan-khusus/
11 Komentar. Leave new
Masyaallah, hebatnya para Ibu ini, merawat buah hatinya. Semoga putra putrinya senantiasa sehat yaa Mbak Eni. Senang sekali di Malang ada kegiatan semacam ini, memberdayakan anak ABK untuk bisa mandiri dan juga berkarya. Salit untuk teman-teman di Malang.
Alhamduillah… mbak Dira. Amiin
Selalu salut sama bunda2 yg tak kenal menyerah mendidik anak2 spesial. Merwka tangguh
iya benar bun, kesabarannya tiada tara
Semoga para bunda yang memiliki anak spesial selalu diberi kesabaran dan kebesaran hati ya…seperti kalimat di paragraf terakhirnyang menyentuh banget.
Salut sama orang tua yang anaknya spesial, semoga selalu diberikan kesabaran dan kebesaran hati
Amiin
[…] Baca juga: Ramadhan Bersama Anak Spesial […]
[…] sebelum bulan Ramadhan saya nekat daftar ke Nadia Spa Malang yang berada di Jl. Semeru. Lebih tepatnya, Nadia Spa ada di […]
[…] Baca juga: Ramadhan Bersama Anak Spesial […]
[…] Baca juga: Ramadhan Bersama Anak Down Syndrom […]