Usia berapa sih anak harus bisa membaca? Kalau kelas 1SD belum bisa membaca apakah normal? Lalu, bagaimana cara cepat belajar membaca untuk anak-anak?
Pertanyaan dari seseorang mengingatkan kepada putri bungsu saya yang ketika lulus TK masih belum bisa membaca. Eh, tapi kok bisa masuk SD? Alhamdulillah bisa karena kami tinggal di desa dan ada sekolah swasta yang tes masuknya tidak dengan membaca.
Disaat para orang tua berlomba-lomba agar anaknya bisa membaca saat lulus TK, sampai-sampai memberi tambahan pelajaran membaca. Bisa dibilang kalau saya santuy meski anak-anak belum bisa membaca.
Dia kan masih TK, masih waktunya bermain, mengapa harus dipaksa untuk bisa membaca? Beda lagi jika anaknya memang suka membaca sejak kecil. Seperti saya yang sejak usia 3 tahun memang sudah tertarik dengan huruf dan sebelum masuk TK sudah lancar membaca.
Nah, putri bungsu saya ini berbeda. Sejak kecil kurang tertarik pada huruf tetapi suka melihat gambar berwarna. Hasilnya, ketika lulus TK dia belum bisa membaca tapi suka banget menggambar.
Wajarkah anak 5 tahun belum bisa baca?
Tidak sedikit loh orang tua yang bertanya, wajarkah anak 5 tahun belum bisa membaca?
Soalnya sekarang tuh di TK sudah ada pelajaran membaca. Berbeda dengan zaman saya dulu ketika masih TK ya banyak bermainnya, belajar membaca dan menulis sesekali. Dan yang pasti ketika masuk SD tidak wajib bisa membaca dengan lancar.
Menurut saya sih wajar saja ya jika anak usia 5 tahun belum bisa membaca dan hal ini tergantung pada kemampuan anak serta lingkungannya. Jika lingkungan anak suka membaca buku biasanya anak juga akan mengenal buku sejak dini yang bisa merangsang kemampuan membacanya.
Namun, ada juga anak-anak yang meskipun keluarganya suka membaca tetapi dia lebih suka menggambar atau kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan huruf. Anak saya misalnya, dia lebih tertarik pada angka.
Lalu, jika ditanya bagaimana perasaan saya ketika anak sudah kelas 1SD tapi dia belum bisa membaca? Ada sedikit kekhawatiran tetapi alhamdulillah masih bisa terkontrol dan tidak sampai keluar sungutnya, hahaha. Nanti kalau sudah waktunya bisa membaca juga akan bisa sendiri kok.
Saya jadi teringat dengan cerita salah satu dosen saya tentang anaknya yang tidak bisa membaca saat sekolah dasar. Jadi, dosen saya meminta tolong kepada wali kelas untuk terus meluluskan anaknya di setiap tingkat. Misalnya naik ke kelas 2, 3, 4, dan seterusnya.
Memang tidak mudah meyakinkan wali kelas tetapi akhirnya dosen saya berhasil gitu dan saat di kelas 4 atau 5 SD anaknya bisa membaca dengan lancar.
Dari cerita tersebut yang selalu saya ingat adalah setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda. Setiap anak itu istimewa dan punya keunikan masing-masing.
Seperti kedua anak saya, yang sulung sudah lancar membaca ketika lulus TK sedangkan yang bungsu baru lancar membaca saat naik ke kelas dua. Mereka memiliki keunikan masing-masing sehingga saya tidak perlu merisaukannya.
Bagaimana Cara Mengajari Anak Biar Cepat Membaca?
Katanya tidak mau memaksa anak untuk bisa membaca? Tetapi kenapa saya mengajarinya agar bisa cepat membaca?
Hahaha … Ada alasannya dong dan saya tidak memaksanya loh.
Jadi ceritanya nih, putri bungsu saya belum bisa membaca ketika masih SD. Tapi dia sudah mengenal huruf meskipun ada beberapa yang tertukar pelafalannya.
Sebenarnya dalam hati saya khawatir dia tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik karena materinya sudah bukan “latihan membaca” seperti zaman saya dulu. Tetapi saya berusaha selow agar anak saya tidak merasa terbebani juga.
Hingga suatu ketika saya melihat mbak Widya Ross membagikan postingan di sosmed tentang buku yang beliau tulis. Judulnya Cara Cepat Belajar Membaca dengan AIUEO, saya pun memesan dari penulisnya langsung.
Bismillah, semoga bisa membantu putri saya agar bisa lancar membaca. Begitu pikir saya ketika memesan buku tersebut.
Review Buku Cara Cepat Belajar Membaca dengan AIUEO
Judul buku: Cepat Belajar Membaca dengan AIUEO
Pengarang: Widya Ross
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 96 hal
Tahun Terbit: 2021
Awalnya, ketika saya tunjukkan buku tersebut kepada Aira, putri saya. Dia kayak kurang tertarik gitu, tetapi setelah melihat bukunya yang menarik, berwarna-warni, ada gambarnya, dia mulai mau membuka halaman demi halaman. Jadi, nggak yang langsung dibuka dan dipelajari ya.
Aira memiliki gaya belajar yang berbeda dengan kakaknya. Kalau si sulung mah liat buku apa aja langsung dia buka dan dibaca, kalau menarik maka akan dilahap sampai tamat. Sedangkan si bungsu tidak, dia akan melihat covernya dulu, dilihat juga perhalaman dan jika menarik maka dia mau melihat-lihat keseluruhannya.
Lalu, apa sih yang menarik dari buku AIUEO ini sehingga membuat saya dan Aira terpesona?
Buku Disusun dengan Masukan dari Pengajar Langsung
Saya sering membaca cuitan mbak Widya Ross, penulis buku ini di media sosialnya. Beliau kalau menulis buku totalitas banget. Keren pokoknya! Nggak sembarang nulis tapi juga ada risetnya.
Nah, salah satu alasan yang membuat saya tertarik membeli buku ini adalah
Gambar Berwarna Warni
2. Disertai gambar-gambar lucu dan berwarna sehingga anak-anak tidak bosan.
Kertas Tebal dan Berkualitas
3. Kertasnya tebal dan berwarna sehingga dibuka berkali-kali pun gak cepat lecek.
Dilengkapi Hadis dan Aktivitas Islami
4. Dilengkapi hadis dan aktivitas islami.
Panduan untuk Pendamping
5. Terdapat panduan bagi pendamping sehingga lebih mudah mengajak anak-anak belajar dengan buku ini.
Ada Tahapan Proses Belajar membaca
6. Anak-anak bisa belajar membaca mulai dari rangkaian dua huruf.
Catatan dan Saran yang Bermanfaat dari Penulis
7. Terdapat catatan-catatan atau saran yang sangat bermanfaat dari penulis untuk mempermudah mengajarkan anak membaca.