Pengalaman Memelihara Kucing – Bagi saya, memiliki hewan peliharaan yang lucu bisa menghilangkan stress. Beberapa kali saya memelihara hewan untuk dilihat atau diajak bicara saat suntuk. Hewan yang pernah saya miliki diantaranya kura-kura, ikan, dan ayam. Waktu kecil di rumah saya pernah ada kucing tapi yang merawat ibu karena saya hanya mengajaknya bermain, hehehe.
Bentar, ambil nafas dulu ya teman-teman karena postingan ini akan panjang ceritanya, hehehe…
Seminggu yang lalu, tepatnya hari Jumat (11/9) adalah pengalaman pertama saya memelihara kucing. Awalnya anak bungsu saya yang pengen banget bahkan merengek minta kucing untuk dibawa ke rumah. Saya masih mikir-mikir, takut nggak boleh sama bapak karena kami masih numpang tinggal, hehehe.
Baca Juga: Sikapi Diare Tanpa Panik
Melalui berbagai pertimbangan dan musyawarah akhirnya kami putuskan untuk memelihara kucing ras. Nah, kebetulan sekali ada seorang teman yang dengan sukarela memberikan kucingnya kepada kami. Teman saya ini punya 2 kucing induk, jantan dan betina. Kucing jantan jenis angora dan betina jenis mix dome (peranakan dari kucing angora dan kucing kampung).
Nah, angora kawin dengan mix dome hingga punya 3 anabul (anak bulu) lucu, dua jantan dan satu betina. Saya boleh memiliki induknya yang mix dome tadi dengan satu anabul betinanya. Sebenarnya saya kok pengen yang anabul jantan saja. Tapi enggak bisa karena yang jantan mau dipelihara teman saya sendiri. Yasudahlah, saya terima saja, hehehe.
Pengalaman Memelihara Kucing Kali Pertama
Kira-kira satu bulan sebelum kucing diantar ke rumah, saya dan teman saya sudah komunikasi melalui whatsapp. Saya banyak bertanya donk tentang apa yang harus saya persiapkan untuk memelihara kucing.
Meskipun sebenarnya saya sudah tahu karena adik saya pernah memelihara kucing ras juga, tapi agar lebih “sreg” saya tetap tanya-tanya. Hehehe
Menunggu Anabul Mandiri
Pertama, untuk bisa memiliki kucing tersebut saya harus menunggu agar anabul bisa mandiri. Seperti BAB dan BAK di bak pasir dengan teratur (tidak tercecer), dan bisa makan sendiri meski masih menyusu.
Aslinya saya menolak pelihara induknya yang bernama Nonik. Tapi kata teman saya harus ambil induknya sekalian atau minimal bantu mencarikan orang yang mau adopt. Dan Alhamdulillah ada temannya-teman saya (hehehe… ribet ya?) yang mau mengadopsi Nonik. Tapi baru bisa diambil awal September saat anabul siap dilepas dari induknya.
Barang yang Harus Dipersiapkan Sebelum Memelihara Kucing
Cukup banyak juga barang dan perlengkapan yang harus disiapkan untuk memelihara kucing. Memang harus menyiapkan budged (yang tidak sedikit) sejak awal ya. Jadi, sebagai manager keluarga saya pun harus meminta izin ke pak direktur, wkwkwk.
Baca juga: Marah yang Bijak
Alhamdulillah, suami selaku direktur keluarga menyetujui usulan saya untuk mengadopsi anabul. Kalau sudah ada kesepakatan sejak awal gini insyaallah aman lah ya untuk kedepannya. Hahaha… udah kayak mau merencanakan masa depan aja nih ^_^
Barang-barang yang harus dipersiapkan dalam pengalaman memelihara kucing pertama kali ini adalah:
- Bak pasir yang saya beli di pasar (penjual bilang itu namanya bak beras)
- Pasir untuk BAB dan BAK yang saya beli di pet shop di Splendid Malang
- Makanan kucing merk Felibite yang saya beli di pet shop Wajak
- Sekop untuk mengambil kotoran dari bak pasir
- Wadah makan dan minum
- Alas tidur, saya pakai handuk bekas yang saya cuci lebih dulu
- Kandang kucing yang saya beli murah dari teman saya (pemilik AE Publishing ^_^, makasih mbak Anis ya).
Sebenarnya di Wajak ada pet shop tapi agak mahal dan saya lebih memilih beli pasir di malang saja. Di Wajak harganya 20 ribu per karung sedangkan di Splendid Malang cuma 14 ribu. Nah, beda 6 ribu donk. Rencananya sih beli makanan di Malang juga.
Hal Lain yang Harus Dipersiapkan
Selain barang dan perlengkapan yang telah saya persiapkan, ada hal lain juga yang harus saya ketahui seperti cara memberi makan dan juga kebiasaan si kucing.
Lalu, teman saya member tahu beberapa hal sebagai pedoman saya memelihara kucing pertama kali.
- Nonik dan anaknya makan 4x sehari yaitu jam 6 pagi, 11 siang, 4 sore, dan 9 malam.
- Makan sore bisa diganti dengan makanan basah yang saya buat sendiri dari nasi, tempe/tahu, ikan yang dicampur rata. Waktu makan yang lain bisa dengan makanan kering.
- Nonik dan anaknya biasa menggunakan merk Felibite atau Mi-O untuk makanan keringnya. Asalkan bukan bolt karena biasanya bermasalah.
- Tempat minum harus selalu terisi karena kita enggak bisa tahu kapan kucing haus dan minta minum.
- Saya harus bisa menjaga kebersihan kandang dan kucing agar terhindar dari kutu dan penyakit lainnya. Jika selalu bersih insyaallah tanpa vaksin pun kucing aman asalkan tidak dilepaskan hingga keluyuran dan tertular penyakit dari kucing lain ya.
Kucing Datang, Saya dan Anak-anak Senang
Hari itu Jum’at (11/9) waktu kedua kucing diantar ke rumah saya. Loh kok dua? Iya, teman saya yang awalnya mau mengadopsi si induk ternyata batal karena harus pindah ke luar Kota Malang. Akhirnya ya saya ambil aja keduanya, hehehe.
Sesampai di rumah, Nonik dan anaknya langsung dimasukkan kandang. Saat mereka datang kandangnya masih satu yang sudah siap dipakai karena kandang satunya masih saya bersihkan.
Setelah ditinggal pemiliknya, Nonik masih diam saja sedangkan anaknya sembunyi dibalik induknya dan dibelakang bak pasir.
Anak-anak yang kegirangan seperti enggan beranjak dari dekat kandang. Mengajak Nonik dan anaknya berbincang-bincang walaupun si kucing masih takut dan malu. Semakin didekati si anabul makin takut sedangkan Nonik mulai minta dielus, hehehe. Kayaknya Nonik ini mudah beradaptasi, beda dengan anaknya yang pemalu.
Katanya sih itu sifat alami kucing yang ingin mempertahankan diri dari orang asing ya. Oleh karena belum kenal si anabul bersembunyi hingga dia yakin kalau semua orang di rumah ini tuh baik.
Mozaralla Kitana
Anak sulung saya memberinya nama Moza, lengkapnya sih Mozaralla Kitana. Saat saya tanya artinya dia nggak tahu, si kakak suka aja dengan nama itu. Pernah juga kakak bikin cerita tentang kucing bernama Moeza di antologi anaknya.
Hari pertama dan kedua Moza belum mau makan dan lebih sering menyembunyikan mukanya. Untungnya dia masih menyusu pada induknya jadi saya enggak khawatir. Duh, gimana ya kalau induknya enggak ikut saya adopsi? Bisa-bisa Moza stress dan gak mau makan, huhuhu.
Inilah mengapa scenario Allah SWT itu lebih indah. Manusia hanya bisa merencanakan tapi tetap saja Allah SWT yang menentukan takdir. Sudah takdir Nonik dan Moza tidak bisa dipisahkan, wkwkwk.
Moza baru mau makan pada hari ketiga. Sambil matanya tetap waspada dia menikmati makanannya. Kalau ada orang mendekat ya udah nggak jadi makan lalu sembunyi.
Barulah pada hari keempat dia mulai enggak takut sama orang dan bisa diajak main-main. Tapi kalau didekati biasanya dia lari sembunyi dan keluar kalau diiming-imingin makanan.
Beda dengan Nonik yang sejak awal lahap makan dan enggak terlalu takut sama orang. Dielus-elus mah nurut aja dan malah suka.
Mengenal Isi Rumah dan Beradaptasi
Melihat Nonik dan Moza yang sudah pintar BAB dan BAK di bak pasir, saya pun tidak ragu melepaskannya dari kandang. Tapi tetap di dalam rumah ya jadi semua akses keluar ditutup kalau perlu pintu dikunci deh.
Pertama kali keluar kandang, Nonik dan Moza mencari tempat bersembunyi. Di bawah lemari sampai lamaaaa… di bawah tempat tidur, di dalam rak buku, pokoknya tempat gelap dan sulit terjangkau manusia.
Ya, maklum lah mungkin mereka takut yak arena ini lingkungan baru. Untuk memanggil Nonik sih gampang tinggal bunyikan aja tempat makannya dia akan datang. Nah, kalau Moza masih belum mau menyerahkan diri dan harus ditangkap untuk dimasukkan kandang lagi.
Pada percobaan kedua dilepaskan dari kandang, Nonik sudah enggak sembunyi lagi. Dia sudah mulai mendekat pada saya dan minta dielus. Sedangkan Moza masih tetap bersembunyi di bawah tempat tidur. Tapi ia sudah mulai keluar saat dipanggil induknya. Jadi, agar Moza mau keluar dari tempat persebunyiannya saya masukkan Nonik ke kandang agar dia manggil-manggil anaknya. Baru deh Moza mendekat ke kandang, hehehe.
Untuk ketiga kalinya keluar kandang, sudah tidak pakai drama lagi karena Moza sudah mau makan. Sepertinya dia juga sudah mulai mengenal namanya sehingga kalau dipanggil udah mulai muncul. Tapi tetap saja belum mau didekati jadi untuk masuk ke kandang harus dipancing dengan makanan.
Pada hari keempat di tempat barunya ini, Nonik dan Moza sudah mulai bisa beradaptasi. Masuk ke kamar dan keluar lagi, naik ke kursi dan tempat tidur. Dan meskipun di luar kandang mereka tetap buang kotoran di bak pasir yang saya siapkan di luar. Jadi saya punya dua bak pasir, untuk di dalam dan di luar kandang.
Karena baru pertama pengalaman memelihara kucing saya masih belum berani mengajak mereka keluar. Lagipula di sini banyak kucing kampung keluyuran, bisa-bisa si Nonik ikut, hehe.
Welcome Nonik dan Moza
Alhamdulillah akhirnya Nonik dan Moza kerasan tinggal di rumah barunya. Meskipun setiap keluar kandang si Nonik udah gelisah aja nyari pintu keluar, tapi dia tenang dan damai kok ^_^
Selamat datang dan menjadi bagian dari keluarga kami ya Nonik-Moza
Adik dan kakak suka banget bermain dengan mereka. Jadi, ketika saya tinggal ke Malang bersama si ayah, mereka enggak kesepian lagi ^_^ Kakak juga mau kok merawatnya dengan memberikan makan tepat waktu serta sesekali membersihkan kotorannya.
Bahkan suami saya yang awalnya bilang “enggak mau merawat” akhirnya luluh dengan kelucuan mereka. Sekarang si ayah udah mulai mengelus, ngajak Nonik dan Moza ngobrol, bahkan menjaga mereka saat keluar kandang ^_^
Emang bener kata seseorang, kucing itu bisa bikin luluh perasaan manusia hehehe.
Nah, itu dia cerita pengalaman memelihara kucing pertama kali buat saya dan keluarga. Terima kasih telah membaca hingga akhir. Semoga bermanfaat.
Salam hangat,
9 Komentar. Leave new
Serunya memelihara kucing. Ternyata malu-malu ini anaknya. Moza dan Nonik ya? Lucu-lucu banget mba
iya mbak, anak-anakku suka banget
Wah kak! Bener banget! Aku juga ada kucing. Ntah sudah ada beberapa kucing liar yg skrang di pelihara karna gemes dan lucu. Pokoknya bener deh ngilangin stres^^
waah… aku gak berani pelihara kucing liar takut gak bisa mengendalikan buang kotorannya, hehe
Wahhh benar sekali kak,, jika ingin berpenampilan kece dan fashionable silahkan berkunjung ke tempat kami liazhrstore[dot]blogspot[dot]com
Wah keren sekali ceritanya kak,, semoga kedepannya selalu sukses untuk artikel kucing yg lucu”nya
Perkenalkan nama saya M.Rizki Yulisman dari atmaluhur[dot]ac[dot]id
kucingnya gemoy” bangett kak duhhhh pengen pelihara kucing jadinyaaa heheh
Perkenalkan saya Shafira Nurullita dari atmaluhur[dot]ac[dot]id
wah seru banget cerita pengalaman pertama memelihara kucingnya, kak! terima kasih sudah memilih adopsi dibandingkan membeli kucing ya.
Suatu hari ketika saya sudah mencapai cita-cita saya menjadi petualang, insyaallah saya akan membawa kucing saya ikut berpertualang dan kucing saya akan menjadi kucing paling bahagia di dunia=w=❤️