Kebiasaan Penyebab Stroke – Satu tahun sudah mama mertua saya mengalami stroke. Penyumbatan pembuluh darah adalah penyebab utama mama lumpuh karena stroke. Ya, September tahun 2018 tiba-tiba mama tidak bisa bangun dari tidur. Beliau juga tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Mama hanya bisa meneteskan air mata tanpa bisa bergerak dan hanya menggunakan bahasa isyarat.
Setelah dibawa ke rumah sakit, mama harus opname selama satu minggu. Seperti kebanyakan penderita stroke, selama satu minggu di rumah sakit mama seperti belum bisa menerima keadaan. Beberapa kali mama hendak bangun sendiri dan turun ranjang. Tapi tidak bisa karena tubuh beliau lumpuh separuh. Kata-kata yang dikeluarkan mama pun tidak jelas dan harus melakukan fisioterapi untuk memulihkan keadaannya.
FYI, stroke adalah terganggu atau berkurangnya pasokan darah ke otak akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Otak membutuhkan asupan oksigen dan nutrisi sehingga jika tidak mendapatkan pasokan maka sel-sel pada sebagian area otak akan mati.
Sebagai menantu yang tinggal bersama mertua, sedikit banyak saya tahu kebiasaan mama. Beliau yang memiliki riwayat penyakit diabetes juga seharusnya lebih berhati-hati terhadap pola makan. Tapi, sayangnya pola hidup mama kurang sehat dan itu menjadi pelajaran untuk saya dan anak-anak mama yang lain. Berikut ini 7 kebiasaan mama yang dapat menjadi penyebab stroke.
1. Kurang Olahraga
Entah tidak terbiasa ataukah karena mama sudah sepuh (tua) sehingga malas berolahraga. Padahal kan olahraga sangat penting untuk jantung dan aliran darah hingga ke otak. Memang, karena sudah tua mama kebanyakan menghabiskan waktu untuk duduk-duduk, bersantai, dan nonton TV. Kadang-kadang mama juga pergi ke sawah untuk melihat padinya yang telah menguning.
Namun, sebenarnya mama bisa melakukan olah raga ringan untuk mencegah penyakit serius seperti stroke. Misalnya saja jalan kaki 30 menit per hari, yoga, ataupun taichi.
2. Suka Makanan dengan Kolesterol Tinggi
Mama juga gemar sekali makan makanan dengan kolesterol tinggi. Kata dokter, kolesterol akan mengendap di dalam arteri dan membentuk plak dan menyebabkan penyumbatan darah. Hal inilah yang salah satu penyebab mama terkena stroke.
Kolesterol memang dibutuhkan tubuh tapi jika berlebihan bisa mengendap pada dinding pembuluh darah membentuk plak. Nah, plak inilah yang dapat menyempitkan pembuluh darah otak sehingga mengakibatkan stroke. Saya ingat betul jika mama suka sekali makan daging sapi meskipun sadar kalau kolesterolnya tinggi. Memang ya, pola makan sehat itu harus dibiasakan. Apalagi jika tidak terbiasa maka butuh proses agak lama untuk kemudian terbiasa makan makanan yang aman dan dibutuhkan bagi tubuh.
3. Kurang Bisa Mengelola Emosi
Sebelum mengalami stroke, mama sulit mengontrol emosi. Mudah marah juga bisa jadi salah satu penyebab stroke. Saat marah, pembuluh darah cenderung menyempit yang mengakibatkan tekanan darah meningkat. Temperamental inilah yang mengakibatkan penebalan pada pembuluh darah di sekitar leher. Akibatnya aliran darah ke jantung pun tersumbat. Hal itulah yang diketahui sebagai pemicu stroke.
4. Makan Makanan Tinggi Gula
Mama juga memiliki riwayat penyakit diabetes. Harusnya sih mama sudah ketat banget pola makannya, selain itu juga harus rutin berolahraga. Tapi, seperti penjelasan saya sebelumnya bahwa mama tidak pernah berolahraga. Dalam hal makanan pun mama masih sulit mengontrol. Misalnya, makan makanan tinggi gula dengan alasan badan lemas kalau enggak konsumsi gula. Padahal sedikit saja mama konsumsi gula maka gula darahnya akan naik.
5. Makan Makanan Asin
Saat tekanan darah tinggi maka asupan garam harus dikurangi. Sayangnya mama masih saja makan makanan asin. Lagi-lagi mungkin karena kebiasaan ya, masak kalau enggak asin ya enggak nikmat katanya. Sekarang makanan yang dikonsumsi mama menggunakan garam rendah natrium, berbeda dengan garam biasa. Karena kelebihan kadar garam dalam tubuh dapat menyebabkan resiko meningkatnya tekanan darah yang juga beresiko untuk terjadi stroke berulang
Stroke adalah salah satu dari 9 penyakit yang menduduki posisi puncak penyakit katastropik seperti jantung, diabetes, kanker, ginjal, hepatitis, thalasemia, leukemia, dan hemofilia. Stroke juga menjadi beban BPJS sehingga saat mama harus rawat inap karena stroke di Rumah Sakit Lavalete Malanng, semua biaya rumah sakit ditanggung BPJS.
Baca juga: Periksa Gigi dengan BPJS
Butuh kesabaran untuk merawat keluarga yang terkena stroke oleh karena penyakit ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk bisa sembuh. Memang sulit untuk mengembalikan kondisi pasien ke keadaan normal. Tapi tidak menutup kemungkinan juga pasien bisa hidup mandiri.
Apakah Ayah Bunda punya pengalaman tentang keluarga yang terkena stroke? Yuk, sharing ^_^
20 Komentar. Leave new
wah nomer 1 2 saya banget haha
tapi sekarang udah mulai saya kurangi sih udha mikir ke depan
apalagi makanan berlemak ya lama-lama jadi ingin stop aja
beralih ke sayur dan buah
hehehe… saya pun mas, jadi lebih berhati-hati deh ya
bener banget.. orang tua saya pun terkena stroke karena kurang menjaga pola hidup
terima kasih sharingnya
Pengingat jg utk ku mba. Skr mah penyakit2 yg dulu biasanya cuma kena ke orang2 tua, anak muda pun udh terkena. Temenku baru di awal 30, tp kena stroke bulan lalu. Ada juga yg meninggal Krn serangan jantung. Jd penyakit2 ini udh ga pandang bulu. Mungkin Krn pola hidup dan makan makin ga sehat :(.
Akupun mau berusaha memperbanyak olahraga. Mencegahlah, drpd telanjur kena
iya mbak, olahraga ringan dan menjaga pola makan lah ya
Semoga ibunya lekas diberi kesembuhan ya… Aaamiiin.. Ibu saya juga punya darah tinggi, makanya saya selalu wanti-wanti ibu saya untuk menjaga pola makan sehat…
Sebagian besar point di atas saya alami, hehehe… Makasih atas sharing nya
wah, semoga kita semua selalu mendapatkan kesehatan ya kak
Semangat merawat Mama ya Mbak Eni
Memang mesti peduli akan kesehatan diri kita sendiri untuk mencegah datangnya penyakit lebih dini.
Saya enggak ada pengalaman merawat orangtua pasca stroke. Kalau Bapak Mertua dulu serangan jantung langsung meninggal. Almarhum pengidap hipertensi
amiin, terima kasih mbak Dian
Ipeh nih masih sering nunda olahraga. Sama masih belum bisa lepas makanan manis. Rasanya susah banget. Tapi, kalau mengurangi mungkin bisa. Cuma.. Tetep ya, harus bener-bener totalitas kalau mau nerapinnya. Semoga bisa… Bismillah
semangat kak, semoga sehat selalu ya
Dulu adik dari kakek juga kena stroke, Mbak. Kalau ditilik riwayatnya, beliau katanya dikenal sebagai orang yang masa mudanya mudah sekali marah. Bapakku ada gangguan irama jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Kondisinya pun sama. Sulit mengelola emosi, semasa muda sering makan makanan asin, setiap hari di proyek makannya masakan Padang, dan seterusnya. Pluuus, sampai sekarang beliau nggak pernah olahraga.
Keluarga kami memang nggak dibiasakan berolahraga, nih. Aku harus memutus tali ini. Aku dan anak-anak mau hidup lebih sehat aja dengan menjaga asupan makanan dan rutin berolahraga.
oh gitu ya mbak, alhamdulillah ya mbak Mel rajin olga
Sabar ya, mbak. Semoga mama mertua cepat sembuh.
Kalau kena stroke diterapis gitu bisa nggak, ya?
Kalau bapak nggak stroke, tapi saraf kecetit. Disuruh dokter operasi tapi nggak mau, takut katanya.
Ibu mertuaku juga mak. Syukurnya waktu itu segera terdeteksi jadi langsung dibawa ke RS, alhamdulillah sekarang bisa dibilang 95% sudah seperti normal, sudah bisa melakukan kegiatan sehari secara mandiri. Sekarang lagi rutin hidroterapi. Sehat2 ya buat mak Eni sekeluarga.
Catatan pengingat banget nih, Dewi bakat kolestrol😅 skrg ga lihat tua muda karena sdh krn faktor gaya hidup ya mbak…
Nomor 4 susah sekali saya menghindarinya, apalagi kue lucu kayak yang difoto itu, langsung deh bikin teh duduk manis sambil membaca. Mata sibuk di buku, mulut sibuk ngunyah.
Kebiasaan buruk yang nggak boleh dicontoh, hiks.
Aku suka makan asin mbaaak. Setiap masak selalu keasinan. Ngemil juga suka yang berbau gurih2. Kayaknya kode nih ya suruh hidup sehat setelah baca artikel bunda Enni. Hihi
Bapak mertuaku juga kena stroke karena beliau seorang pemarah. Satu kampung tahu banget dengan kebiasaan bapak mertua. Semoga anak cucu-nya nggak ada yang nurutin begitu.