#DiaryRamadhan1 – Assalamu’alaikum Bunda. Saya pernah berpikir untuk menuliskan kegiatan Ramadhan selama 30 hari bersama keluarga, ataupun kegiatan saya pribadi. Meskipun sebenarnya aktivitas saya nggak terlalu bervariasi, tapi boleh kan ya mengukir sejarah?
Siapa tahu, kelak anak-anak bisa membaca kisah Ramadhan mereka saat sudah besar nanti. Saya aja nyesel banget nggak punya kenangan yang bisa dibaca ulang selain di memory saya. Hehehe
Puasa hari pertama di Ramadhan tahun ini, Alhamdulillah lancar. Kakak sudah ikut puasa tapi adik belum bisa. Kalau kakak sih sudah sejak TKB, artinya setahun yang lalu udah mau belajar puasa. Meskipun sedikit merengek dan ngalem, Alhamdulillah kakak bisa melalui puasanya dengan lancar.
Puasa kakak full nggak? Tahun lalu sih ada yang bolong, semoga tahun ini bisa full. Amiin
Cara Mudah Mengajak Anak Puasa
Benarkah mudah mengajak anak puasa? Lalu bagaimana caranya? Ehm, dibilang sulit sih enggak, tapi harus positif thinking donk sehingga kita mampu bertindak positif juga, ya gak?
Sebagai ibu kadang saya nggak tega juga melihat anak yang dudul lemas menahan lapar. Namun kalau nggak dibiasakan mulai sekarang, kapan lagi coba? Apalagi anak mbarep adalah anak yang Alhamdulillah mudah diatur dan nggak terlalu banyak protes (bukan berarti nurut banget ya, kayak robot donk).
Saya selalu mengulang-ulang kalimat positif dalam hati ”you can if you think you can”, jadi hal itu juga saya praktikkan kepada si kakak. Bukan memaksa lho ya! Kalau memaksa berarti anak saya nolak puasa tapi harus tetap puasa.
Jadi sebelum puasa,hampir setiap hari saya dan kakak ngobrol tentang puasa. Tentang akibatnya jika tidak puasa? BUKAAAAN… Tentang dosa kalau nggak puasa? BIG NO NO… Atau tentang pahala puasa? Iya, tapi dikit.
Terus tentang apa?
Anak-anak itu nggak akan nyambung kalau kita ajak ngobrol tentang pahala. Pasti nanya, “pahala itu apa?” Diajakin ngobrol tentang dosa juga entar malah ketakutan, hihiiiiii. Kami ngobrol enaknya puasa. Bisa menahan lapar dan haus itu anugerah. Lalu setiap hari saya bilang kalau kakak pasti kuat puasa.
Hal itu saya lakukan agar kakak lebih siap saat Ramadhan tiba. Daripada tiap hari nanya, “entar kuat nggak puasa?” Lebih baik kalau kita beri anak-anak semangat untuk bisa berpuasa. Saya ceritain juga kenangan Ramadhan saat saya masih kecil biar dia makin tertarik.
Alhamdulillah, kakak sampai nggak sabar ingin bulan puasa segera tiba. Ketika sudah waktunya puasa, dia bangun dengan sangat antusias. Meskipun hari pertama puasa hanya sahur dengan telur dadar karena bundanya belum masak.
Cara Mudah Mengajak Anak Berpuasa
Memang tidak semua anak bisa diperlakukan sama. Tapi paling tidak sebagai orang tua saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Oleh karenanya, saya menerapkan cara mudah berikut ini untuk mengajak anak puasa (anak saya kelas satu SD)
- Memberikan pemahaman tentang puasa sebelum masuk bulan Ramadhan
- Melatihnya puasa sejak di taman kanak-kanak
- Tidak memaksa jika anak memang belum mampu, jadi bisa dibujuk secara bertahap.
- Saat sahur, bangunkan anak lebih awal. Kalau mepet sekali dengan imsak, kasihan si anak nanti terburu-buru sahurnya. Padahal kan makan sambil terburu-buru itu nggak enak sekali.
- Please, jangan bilang kalau nggak puasa akan dosa ya. Hal itu akan membuat anak ketakutan.
- Selalu berikan semangat kepada anak. Daripada sering-sering tanya, “Masih kuat nggak?” lebih baik berikan kalimat penyemangat, “Alhamdulillah kakak sudah melaluinya dengan baik, semangaat. Nanti buka puasa sama apa ya?” *semoga anaknya nggak ngiler bayangin makanan. hehehe
- Jika anak memang merasa nggak kuat jangan dipaksakan, apalagi jika badan mereka dingin dan gemetaran. Bisa jadi mereka kekurangan cairan.
- Sediakan buah dan sayur untuk makan sahur. Buah dan sayur dicerna lebih lambat sehingga badan nggak gampang lemas.
- Selalu ingatkan anak untuk mengonsumsi air mineral minimal 8 gelas sehari. Kalau bisa Bunda menyediakannya jika anak terlihat kurang antusias untuk minum.
- Berikan contoh yang baik pada setiap hal yang Bunda sampaikan kepada anak. Kalau anak disuruh makan buah dan sayur, maka orang tua juga harus melakukannya.
Bisa jadi cara yang saya terapkan kurang cocok jika diterapkan kepada putra-putri Bunda. Namun saya berharap cerita saya dapat menginspirasi siapapun yang membacanya.
Terima kasih sudah berkunjung. Share yuk, gimana cara Bunda mengajak anak-anak berpuasa.
5 Komentar. Leave new
[…] #DiaryRamadhan1: Cara Mudah Mengajak Anak Puasa? […]
[…] Baca juga: Cara Mudah Mengajak Anak Puasa […]
[…] #DiaryRamadhan1 dan #DiaryRamadhan2, ada cerita kakak yang sedang belajar puasa. Alhamdulillah di hari ketiga ini kakak sudah ada kemajuan yaitu buka puasanya jam 12.30. Yeay #selamatkakak […]
[…] #DiaryRamadhan1; #DiaryRamadhan2; #DiaryRamadhan3 […]
[…] kepoin juga: #DiaryRamadhan1, #DiaryRamadhan2, #DiaryRamadhan3, […]