Bunda masih ingat nggak sejak kapan punya akun di media sosial (medsos)?
Saya lupa kapan tepatnya, yang pasti pertama punya medsos ya facebook, lalu menyusul twitter, whatsapp, instagram, dan telegram.
Di zaman milenial ini ada nggak sih orang yang hidup tanpa medsos?
Ada sih… Tapi bisa dihitung jari, ayah saya misalnya karena udah malas mempelajari jadi sama sekali nggak punya akun medsos.
Ibu saya masih punya WhatsApp (WA) untuk koordinasi dengan teman-teman di PKK atau koperasi. Meskipun sempat kesulitan, ibu tetap ingin belajar karena WA banyak manfaatnya. Selain sarana komunikasi, ibu juga menggunakan WA untuk jualan pulsa.
The Power of Social Media
Telah kita ketahui bersama jika medsos memiliki sebuah kekuatan untuk merubah hidup banyak orang. Seperti sebuah pedang bermata dua, dimanfaatkan sebaik apapun medsos tetap bisa memberikan kerugian jika penggunanya lalai atau kurang berhati-hati.
Kok bisa gitu? Padahal Bunda yakin hanya memakainya untuk komunikasi atau jualan pulsa, seperti ibu saya misalnya.
Nah, secara tidak sadar kita telah dikenakan oleh kekuatan media sosial. Ya, medsos memiliki kekuatan bisa membuat penggunanya lalai. Meninggalkan segala kewajiban dan terlena untuk bermesraan dengan medsos.
Saya sendiri telah merasakan the power of social media. Medsos telah banyak merubah hidup saya. Menggunakannya, banyak manfaat sekaligus mudharat yang saya terima.
Manfaat dan kerugian apa saja yang saya rasakan setelah menggunakan media sosial?
1. Media Sosial sebagai Alat Komunikasi
Manfaat
Ya, tak ada yang bisa memungkiri jika medsos membuat komunikasi lebih mudah. Hanya satu klik saya bisa berkomunikasi dengan saudara atau teman yang jauh dari tanah air. Kalau dulu komunikasi itu menghabiskan banyak uang sedangkan sekarang bisa chating atau melakukan panggilan suara dengan medsos.
Baca juga: 5 Manfaat Bergabung dengan Blogger Perempuan
Kerugian
Tapi sayangnya, medsos juga menjauhkan saya dari yang dekat. Maksudnya?
Ya, karena medsos kadang saya malas datang ke sebuah pertemuan dan tinggal mengirim alasannya aja melalui WA. Beres kan? Padahal sebuah pertemuan adalah ajang komunikasi. Sayang sekali jika hal ini sering saya lakukan.
Belum lagi saya yang keasyikan membuka grup WA hingga menelantarkan anak-anak. Emang pernah? Pernah laah… Khilaf berkali-kali ๐
2. Media Sosial untuk Mendapatkan Penghasilan
Manfaat
Yes, jujur saja ya Bun, penghasilan terbesar saya berasal dari media sosial. Sebagai content writer saya bisa mendapatkan recehan dari medsos. Menulis blog tanpa disertakan ke medsos, bagaikan sayur tanpa garam, Bun. Anyeep…
Baca dulu deh Alasan Saya Menulis Blog
Medsos apa saja sih yang saya gunakan untuk mencari uang? Kalau Bunda seorang blogger dan buzzer pasti sudah tahu lah ya kalau Facebook, Instagram, dan Twitter adalah aplikasi yang wajib dimiliki seorang blogger dan buzzer. Melalui ketiga aplikasi itulah saya bisa meraih penghasilan sehingga mandiri secara finansial.
Kerugian
Tak hanya sebagai sumber penghasilan, media sosial juga bisa menghabiskan uang yang saya peroleh dalam sekejap. Tepat sekali! Belanja online, saya masih wanita normal yang jadi ngiler kalau lihat diskonan. Apalagi fee yang saya terima langsung masuk rekening. Mau belanja online tinggal klik, habis deh duit.
3. Media Sosial Sebagai Hiburan
Manfaat
Satu hal yang tak bisa saya pungkiri jika media sosial bisa tetap menjaga kewarasan saya di tengah kesibukan sebagai ibu rumah tangga. Tahu sendiri kan kalau pekerjaan IRT itu tak akan pernah habis walau dikerjakan tanpa istirahat.
Nah, karena memiliki medsos saya jadi punya alasan untuk rehat sejenak dari pekerjaan domestik dan beralih ke dunia Maya. Chating di grup, update status yang bermanfaat, curhat sama teman dekat, ataupun chating sama saudara-saudara. Itu saja sudah bisa membuat saya melupakan lelah.
Kerugian
Namun ternyata dibalik itu, saya juga sering terlena dan lupa waktu untuk kembali ke dunia nyata. Hadeeeh… Jangan ditiru ya Bunda. Keasyikan di dunia maya kadang membuat saya malas dan melalaikan pekerjaan utama sebagai ibu rumah tangga. Untung aja suami saya sabar dan tak lelah mengingatkan.
Manajemen Media Sosial
Adanya manfaat dan mudharat dari media sosial membuat saya berpikir cara agar saya tidak banyak dirugikan. Kalau mau berhenti total juga tidak mungkin karena masih ada manfaat yang dapat saya rasakan. Paling tepat adalah meminimalkan kerugian yang mungkin saya rasakan dengan cara sebagai berikut.
1. Membuat daily activities untuk memperjelas aktivitas harian saya sehingga tidak terlena oleh dunia maya melalui media sosial.
2. Membuat peraturan untuk diri sendiri dalam penggunaan medsos. Misalnya, segera meninggalkan medsos kalau anak minta perhatian. Atau jika waktunya menulis artikel maka saya juga tidak membuka medsos dulu sampai artikel selesai.
3. Meminta suami untuk mengingatkan saya jika kurang konsiten.
4. Tidak menyimpan terlalu banyak uang di rekening untuk menghindari belanja online.
5. Konsisten menepati daily activities yang telah disusun.
Insyaallah dengan konsisten menerapkan cara-cara tersebut saya bisa menggunakan media sosial dengan baik sehingga mudharatnya lebih sedikit daripada manfaatnya. Harapannya sih dapat menfaatnya aja. Hehehe.
Kalau Bunda, bagaimana cara mengelola media sosial yang dimiliki?
17 Komentar. Leave new
Kitabmasuk generasi Y ya bunda, jadi medsos jadi sahabat buat jari kita๐
Kl kita bijak menggunakan media sosial, banyak jg manfaatmya.
Sosmed menghubungkan yang jauh menjadi terasa dekat, yang sebelumnya ga kenal menjadi kenal, indahnya silaturahmi ๐
Setuju. Ambil saja manfaatnya, jauhi mudharatnya. Sosmed menghubungkan yang jauh menjadi terasa dekat, yang sebelumnya ga kenal menjadi kenal.
Sama Maak, pertama kali punya juga facebook. Betul banget, sebagai blogger keberadaan medsos itu ptg banget ya mak.
Medsos seperti dua mata pisau ya mbak, kalo dibuat yang baik entar jadinya juga baik. Aku dlu sempet punya friendster trus Fb hehe ๐
Medsos seperti dua mata pisau ya mbak, kalo dibuat yang baik entar jadinya juga baik. Aku dlu sempet punya friendster trus Fb hehe ๐
Tips menagemen medsosnya bagus banget bun. Bisa ditiru nih.
Biar ndak kebablasan nge-medsos terus, sampai lupa sama dunia nyata, hehehe.
Yang paling penting, bijaklah bermedsos. Saya malah beberapa kali kerepotan gara2 asyik bermedsos. *Jangan ditiru ya..
Wah bener mbak medsos memang punya segudang manfaat tapi kadang saya suka keteteran ngerjain pekerjaan rumah gara2 gak kerasa scroll2 cantik hehe.. itu mah saya nya aja yg b.bisa manage waktu
Saya juga pernah keteteran karena asyik berselancar,hihi.
Bener bener bener. Dulu awalnya semua medsos diikutin. Tapi akhirnya sekarang harus memilah dan memilih yang benar-benar penting aja. Itupun kadang suka terlena kalo udah ke asyik kan.
Daily activities nya sering dicuekin sama saya hiks! Padahal sehari sebelumnya dah punya rencana. Lah..lupa, kadang tergiur scroll up & down medsos..
Memang manajemen waktu yang perlu ya Mbak, agar banyak manfaat yang diperoleh dari medsos ini dan mudharatnya pun bakal lari…
Medsos kalau bijak menggunakannya insha allah banyak manfaatnya. Hehe … Tp kadang saya juga terlena…
[…] Baca juga: The Power of Sosial Media […]
Media sosial tidak berbeda dengan pisau. Bisa digunakan untuk kebaikan, bisa dipakai untuk keburukan. Keduanya merupakan pilihan.
Bagi yang memilih sisi baik, maka hasilnya biasanya baik juga. Begitu juga sebaliknya.
Masalah utama adalah menentukan batasan baik atau buruknya itu. Karena tidak jelas.
Tapi ibunya si Mbak sepertinya tahu memanfaatkan itu. Jadi, ia merasakan manfaatnya.
Iya nggak sih?
iya, beneer banget, hahaha