Apa yang ku berikan untuk mama
untuk mama tersayang
tak ku miliki sesuatu berharga
untuk mama tercintaHanya ini ku nyanyikan
senandung dari hatiku untuk mama
hanya sebuah lagu sederhana
lagu cintaku untuk mama
***
Saat mendengar lagu buat mama ini, air mata selalu tak terbendung. Teringat pengorbanan seorang ibu yang tak kan mampu terbayarkan oleh apapun.
Saya punya dua ibu yang sangat saya sayangi, pertama yang melahirkan saya (ibu) dan kedua yang melahirkan suami saya (mama). Ibu sudah sering saya ceritakan dalam tulisan dan sekarang saya ingin menulis tentang mama.
Baca juga: 5 Barang Wajib Saat Travelling
Ya, mama adalah wanita yang sangat berjasa dalam hidup suami saya. Tanpa keberadaan mama, tak kan ada lelaki yang saat ini menjadi belahan jiwa saya.
Mama, Wanita Tangguh di Zamannya
Darimana saya tahu, padahal kan kami bertemu saat saya sudah jadi menantu. Hehehe. Tentu saja dari cerita mama. Kami sering bercengkerama dan saling bercerita. Lebih tepatnya mama yang sering menceritakan sepak terjangnya saat saya belum menjabat sebagai menantu. ๐
Mama adalah wanita yang tangguh, begitulah pikiran saya saat mendengarkan mama menjabarkan seabrek pengalamannya. Mulai dari memasak, menjahit, menjadi ibu dari enam orang anak, dan seorang wirausaha.
Baca juga: The Power of Sosial Media
Saat masih muda, mama adalah pekerja keras. Berasal dari keluarga tidak mampu membuat mama sering diejek teman-temannya. Namun itu malah menjadi sebuah cambuk bagi mama untuk semakin maju.
Semakin diejek mama semakin geram dan ingin membuktikan bahwa dirinya bisa lebih baik dari mereka (yang mengejek). Hingga akhirnya mama pun lebih sukses dari sebagian besar teman-teman yang pernah mengejeknya.
Saat masih muda mama pernah kepengin punya rumah dengan banyak jendela, hanya karena mama tinggal di gubuk kecil. Berkat kerja kerasnya, mama sekarang punya rumah yang lebih besar dengan banyak jendela. Alhamdulillah Allah mengabulkan doanya.
Tak hanya itu, sejak usia sekolah dasar mama juga sudah mandiri dengan bekerja di pasar atau sawah. Meskipun bertubuh mungil, mama memiliki semangat yang luar biasa untuk mengubah nasib.
Sejak kecil mama sudah terbiasa hidup keras. Mencari uang sendiri dengan caranya sendiri, yang penting halallan toyyiban. Berjualan di pasar, bekerja di sawah, menjahit, ataupun memasak adalah pekerjaan yang dipilih mama hingga menjadi seorang istri yang mandiri pula.
Mama, Seorang Ibu yang Luar Biasa
Menjadi ibu dari enam orang anak yang saat ini sudah berkeluarga semua, adalah anugerah terindah yang dimiliki mama. Apalagi semua anaknya lulusan sarjana.
Ya, mama berjuang keras agar semua anaknya bisa mengenyam bangku kuliah. Meskipun untuk mewujudkan cita-citanya mama harus rela mengorbankan semua waktunya.
Mama rela bekerja keras setiap hari agar anaknya semua bisa sekolah. Meskipun bapak adalah seorang guru tetap (bahkan pernah menjadi pengawas), mama tetap bekerja membantu bapak.
Ya karena zaman dulu mah PNS nggak kayak sekarang yang ada tunjangan lain-lain sehingga untuk menyekolahkan keenam anaknya, tidak mungkin jika harus bergantung pada gaji suami saja.
Mama tidak pernah lelah bekerja hingga kelima anak perempuannya bisa menikah dengan lelaki mapan, dan seorang anak laki-lakinya bisa menyunting wanita yang baik.
Mama tidak mengenal drama korea (kalau zamannya mungkin telenovela). Mama juga tidak mengenal mall. Hanya karena setiap waktu yang beliau habiskan adalah untuk mencari nafkah demi anak-anaknya.
Mama ingin semua anaknya menjadi sarjana dan tidak diejek seperti dirinya saat masih muda. Mama hanya lulusan sekolah menengah pertama, tapi semangatnya melebihi pejuang ’45 ๐.
Meskipun terbilang keras dalam mendidik anak, mama selalu memikirkan kebaikan anak-anaknya. Mama sangat sayang pada keluarganya. Mama adalah ibu yang luar biasa.
Mama, Guru Terbaik bagi Sang Menantu
Sebagai menantu mama, saya sangat bersyukur. Jika pertama kali bertemu mama saya hanya bisa memasak mie goreng, sekarang saya sudah bisa memasak aneka makanan. Mama terbilang cerewet untuk urusan masak, tapi itu semua agar menantunya ini segera bisa menggantikan dirinya sibuk di dapur, kelak. Barangkali mama lelah dan berharap saya bisa melakukan segalanya dengan lebih baik dan benar.
Tak hanya memasak, mama mengajarkan banyak hal selama saya menjadi menantunya yang paling cantik (karena kelima menantu lainnya laki-laki, hihihi). Mulai dari urusan rumah tangga hingga dapur. Awalnya saya merasa aneh karena mengira mama ikut campur dengan keluarga saya. Ya, resiko sih kalau harus tinggal bersama orang tua. Tapi lambat laun saya menyadari jika campur tangan mama adalah demi kebaikan kami – anak-anaknya.
Pernah saya berpikir untuk memiliki rumah sendiri dan meninggalkan mama bersama bapak. Tapi itu hanya beberapa saat, tatkala mama sering sakit karena mengidap diabetes saya pun tidak tega. Saya malah berharap bisa merawat mama seperti ibu saya sendiri.
Bahkan, tujuh bulan setelah saya resign mama membutuhkan saya untuk merawatnya. Kok rasanya nggak percaya gitu, kebetulan sekali pas saya resign mama jadi sering sakit. Ketentuan Allah SWT memang selalu diluar nalar makhluknya ya, Masyaallah.
Mama adalah guru terbaik bagi saya sebagai menantu. Membantu saya belajar banyak hal tanpa pamrih dan tanpa memikirkan nilai berapa yang harus diberikan kepada saya. Mengalir begitu saja hingga saya bisa mendapatkan banyak ilmu sebelum akhirnya mama sakit dan tidak bisa mengajari saya lagi.
Pelajaran Luar Biasa dari Mama
Dua bulan yang lalu mama terkena stroke. Tentu saja nggak ada yang menyangka hal ini terjadi. Do’a kami, mama selalu sehat dan bisa bermain dengan cucu-cucunya yang lucu. Tapi apa daya, mama semakin lemah dengan separuh tubuhnya yang lumpuh. Namun, setiap hal yang terjadi adalah ketentuan Allah SWT dan pasti ada hikmahnya.
Melalui mama, banyak pelajaran luar biasa yang bisa saya dapatkan yaitu:
- Balaslah setiap ejekan dengan hal positif
- Nasib bisa diubah tapi tidak dengan ketentuan Allah SWT
- Apa yang kita tanam, itulah yang akan kita panen
- Mertua adalah tempat belajar paling baik untuk menantu (gratis lagi!!)
- Saat seorang ibu sakit adalah waktunya untuk anak membalas segala kebaikan ibu
- Betapa kasih sayang ibu sungguh besar kepada anak. Kapan ibu mengeluh saat anaknya sakit? Tapi, berapa kali anak mengeluh saat merawat ibu yang sakit? (Astaghfirullah T_T)
- Saat ada keluarga yang sakit, pasti ada hikmah dan kebaikan yang dapat diambil
Mama telah memberikan banyak hal kepada kami, tapi belum ada sesuatu berharga yang dapat membalas kebaikan mama. Hanya do’a yang senantiasa terlantun dalam sujud-sujud panjang kami. Semoga Allah SWT selalu memberikan mama kemudahan di dunia dan akhirat nanti. Amiin.
Oiya, mohon do’a untuk mama saya, ya ayah-bunda. Semoga mama segera pulih dari stroke dan bisa lebih mandiri. Amiin
Mungkin ayah-bunda juga punya kenangan tentang orang tua, boleh donk share di kolom komentar. Terima kasih untuk tidak meninggalkan link hidup ya.
21 Komentar. Leave new
Aamiin. Semoga mamanya diberi kesembuhan ya bunda Eni. Syafahullah ๐
Cepet sehat buat Mama, aku baca bait lirikny sambil nyanyi dong. Dan kangen Mamah jadinya
Semoga Mama selalu diberi kesehatan…
Alhamdulillah punya hubungan baik dengan Mama mertua ya Mbak
Saya saja perlu satu dasawarsa untuk diterima jadi menantu oleh Ibu Mertua
Memang unik hubungan menantu-mertua ini. Membuat saya pun menyiapkan diri dari sekarang karena nanti juga punya mantu perempuan. Kwkwk
Terima kasih sudah membagikan cerita ini. Semoga bahagia selalu keluarga besarnya ya
Aamiin. Semoga lekas pulih untuk mama ya mak.
Semoga Mama cepat sembuh ya Mbak. Merawat stroke perlu kesabaran, baik yg merawat maupun yg sakit.
Semoga mama segera diberi kesembuhan, mbak. Aamiin3
Kalau ngomongin soal ibu tuh, rasanya gak ada habisnya. Karena ibuku benar-benar hero, penyelamat dan pelindung bagiku.
Semoga lekas sembuh Mamanya ya Bunda Eni. Baca cerita Bunda saya jadi ngiri cerita kedekatan menantu dan mertua. He
Aamiin yra. Semoga ibunda cepat sembuh ya Mba..s3nangnya masih punya ibu. Salam sungkem saya untuk beliau.
amiin, makasih mbak
Mertua saya sdah tidak ada, mbak jadi belum sempat belajar resep masakan kesukaan suami padanya,
Kisah yang inspiratif tentang ibu mertua Mbak Eni. Patut disebut pahlawan, nih. Senangnya ya bisa dekat dengan ibu mertua. Salam hormat untuk beliau dan semoga cepat disembuhkan oleh Allah Swt, aamiin
Syafakillah untuk mama mertua.. bahagianya menemukan suami yang punya orang tua seperti ini. Karena kadang justru orang tua jadi penghalang ramainya rumah tangga. Bukan nyalahin orang tuanya ya? Kita juga harus bisa menempatkan diri sebagai menantu yang taat. Kalau dapat rahmat sepaket gini, ya suami ya mertua yang sayang sama kita… surga sudah kita cicipi di dunia..
Alhamdulillah… beruntung banget nih mbak enni. Semoga ibunda segera pulih dari stroke, aamiin
Barokallohu fiikum wa ahlikum… Semoga keluarga mbak enni dipenuhi kebahagiaan sebesar pancaran kasih sayang antar anggota keluarga
AMiin, makasih mbak
Semoga mama mertua mb Eni cepat sembuh yaa… aamiin. Kuncinya sabar ya mba. Wah dari artikel diatas hubunhan mb eni dengan mama harmonis ya. Pdhl bnyk diantara org di luaran sana mengalami hubungn pasang surut dgn org yang “moro-moro tuo”. Orang yang ujug2 jadi orang tua kita. Nice mb artikelnya…
amiin, makasih mbak
Semoga mba Eni diberi kesehatan dan kesabaran dalam merawat ibunda ya mba, dan semoga ibunda segera diberi kesembuhan. Amin
Semoga mama cepet sembuh ya bu en. Sosok mama seperti emakku, beliau wanita yang sanggat tangguh yg sudah mengajari saya banyak hal.
[…] sangka-sangka mengubur keinginan saya (semoga suatu hari semangat lagi bikin rencana ke Jogja). Mama terserang stroke, tubuhnya lumpuh separo dan tidak bisa […]