Memiliki anak perempuan yang hampir remaja tuh rasanya nano-nano banget ya. Apalagi ketika dia sudah beranjak remaja. Sekarang saya lagi menunggu haid pertama pada anak perempuan, sambil deg-degan gitu berharap nanti dia baik-baik saja.
Katanya sih harus positif thinking, baiklah saya dampingi dia dengan memberikan edukasi tentang menstruasi. Saya pun berusaha positif thinking karena dia sudah tahu apa yang harus dilakukan. Saya harus percaya kalau dia pasti mampu, aamiin.
Setelah menjelaskan apa itu menstruasi atau haid dan berbagai hal yang berkaitan dan telah saya tulis di artikel sebelumnya. Saya pikir penting juga mengenalkan survival kit menstruasi agar dia memiliki persiapan yang lebih.
Jangan sampai nanti kayak saya dulu pas haid pertama sampai tembus-tembus ke rok dan malu. Untung nggak kena mental dan saya orang yang cenderung cuek, hahaha.
Saya ceritakan sedikit ya … Jadi, kejadianya tuh pas saya SD dan belum tahu kalau mau kedatangan “tamu” alias haid pertama. Pas di sekolah dong dan merasa “apa ini kok ada yang keluar dari kemaluan saya?”
Saya yang cuek dan nggak khawatir sama sekali membiarkan saja hal itu hingga tembus ke celana dalam dan rok. Baru tahu saat ada teman yang bilang “tembus” dan paham kalau ternyata saya haid.
Tuh kan, sepenting itu loh mengedukasi anak-anak tentang haid pertamanya agar mereka lebih siap ketika “tamunya” datang tiba-tiba.
Saya masih ingat betul kalau ibu tidak pernah mengedukasi saya tentang menstruasi dan ngobrolinnya aja dianggap tabu. Jadi ya saya cuma mengira-ngira dan melihat kebiasaan ibu saja. Mulai dari pakai pembalut dan kebiasaan lainnya.
Pentingnya Membantu Anak Mempersiapkan Survival Kit pada Haid Pertamanya
Berdasarkan pengalaman saya tersebut, penting banget ya membantu anak mempersiapkan survival kit pada haid pertamanya nanti. Meskipun kebingungan yang dihadapi saat menstruasi ini wajar tetapi kalau sudah melakukan persiapan kan bisa lebih waspada ya.
Ya soalnnya kan mestruasi pertama tuh tidak bisa diprediksi waktunya. Bisa pas di rumah, sekolah, atau di tempat umum lainnya. Lebih baik waspada bukan?
Lalu, survival kit apa ya yang sebaiknya dibawa anak-anak untuk jaga-jaga jika si “tamu” ini datang di luar rumah?
Pembalut
Zaman saya dulu hanya mengenal pembalut yang dipakai saat menstruasi. Tetapi sekarang sudah banyak jenisnya seperti tampon dan menstrual cup. Meskipun begitu setiap orang memiliki kenyamanannya masing-masing. Ada yang lebih nyaman pakai pembalut tapi ada juga yang dengan alasan mencintai lingkungan kemudian memakai menstrual cup.
Nah, pembalut adalah survival kit pertama yang harus dibawa ketika remaja putri sedang bepergian. Minimal membawa satu atau dua pembalut di tas agar tidak menimbulkan kebingungan jika tiba-tiba haid datang.
Kantung Plastik
Kantung plastik tampak sepele tapi sangat dibutuhkan saat menstruasi sebagai tempat pembalut kotor. Nantinya sebelum masuk ke tempat sampah, alangkah baiknya jika pembalut dibungkus kantong plastik berwarna gelap terlebih dulu.
Rok dan Underwear Ekstra
Rok dan underwear ekstra juga perlu disiapkan sebagai survival kit menstruasi. Memang tidak selalu dibutuhkan tapi alangkah baiknya jika remaja putri juga menyiapkannya di dalam tas jika sewaktu-waktu diperlukan. Sebaiknya pilih underwear berbahan katun untuk mencegah iritasi pada kulit dan area vagina.
Tisu Basah
Tisu basah antiseptik bisa dipilih juga sebagai survival kit yang harus selalu dibawa di tas. Selain membersihkan area vagina dengan air sebelum memakai pembalut, remaja putri juga bisa menggunakan tisu basah sebagai gantinya. Khususnya jika menjumpai kamar mandi yang
Penghilang sakit/nyeri (obat gosok/koyo)
Penghilang nyeri saat haid menyapa tidak terlalu penting sih ya karena tidak semua wanita mengalaminya. Namun, tidak ada salahnya membawa penghilang nyeri berupa obat gosok atau koyo yang dapat membuat perut kram menjadi nyaman.
Dulu saya sering sekali mengalami perut kram saat menstruasi di sekolah. Rasahnya haduuuh tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata deh pokoknya. Pengennya rebahan aja di atas meja dan penjelasan guru tuh masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri.
Biasanya kalau di sekolah tuh ada beberapa cewek yang tiduran di ruang UKS ketika mengalami perut kram akibat menstruasi. Selain tidak efektif juga kalau di kelas juga bisa segera sembuh kalau istirahat di ruang UKS. Asal gak malah ngerumpi aja, hahaha.
Itu dia survival kit menstruasi yang wajib dibawa di tas remaja putri sebagai antisipasi jika haid datang di waktu dan tempat yang tidak kita harapkan.