Tahukah Bunda, vaksin difteri juga dianjurkan untuk orang dewasa. Kira-kira apa ya alasannya?
Vaksin difteri merupakan cara yang efektif untuk mencegah difteri. Untuk memutus wabah, tak hanya anak-anak saja yang harus mendapatkannya tetapi juga orang dewasa. Apalagi kasus difteri di Indonesia banyak terjadi. Pada tahun 2017, jumlah kasusnya mencapai 939 kasus yang tersebar di 33 provinsi, dengan angka kematian mencapai 44 orang.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan pemberian vaksinasi difteri lengkap. Pemberian vaksin difteri tiga kali sebelum berusia 1 tahun, pemberian vaksin ulangan dua kali untuk anak berusia 1–5 tahun, pemberian vaksin ulangan saat BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah), dan vaksin ulangan setiap 10 tahun. Meskipun orang tersebut sudah dewasa, vaksin ulangan setiap 10 tahun tetap perlu dilakukan.
Baca juga: Cara Mudah Mengobati Luka Sayat
Tujuannya adalah untuk membentuk perlindungan yang maksimal terhadap penyakit difteri. Pasalnya, sistem kekebalan terhadap difteri akan menurun seiring berjalannya waktu sehingga pemberian vaksin ulangan sangat penting. Belum lagi difteri sangat menular lho, Bunda.
Lalu, siapa saja orang dewasa yang sangat dianjurkan untuk mendapatkan vaksin difteri?
Tenaga Kesehatan
Dalam pekerjaannya, tenaga kesehatan berkontak langsung dengan orang yang sakit sehingga mereka lebih berisiko untuk tertular. Apalagi jika menangani pasien yang terkena wabah difteri juga, jangan sampai tenaga kesehatan tertular dan menularkan wabah juga. Ayah Bunda pasti sering melihat tenaga kesehatan yang memakai masker dan selalu mencuci tangannya, bukan? Hal itu juga salah satu cara pencegahan.
Pengasuh Bayi
Jika Bunda mengasuh bayi di bawah satu tahun, penting juga untuk mendapatkan vaksin difteri. Ini termasuk orang tua, kakek nenek, babysitter, dan lainnya.
Pasien Difteri yang Sudah Sembuh
Pasien yang sembuh dari difteri tidak berarti sudah kebal terhadap penyakit tersebut. Jadi, pasien sangat direkomendasikan untuk kembali mendapatkan vaksin difteri. Hal ini untuk mencegah pasien tertular kembali wabah difteri.
Baca juga: 7 Kehebatan Perut Anak
Ibu Hamil
Ibu hamil sebaiknya mendapatkan vaksinasi difteri saat kehamilan berada pada rentang usia 27 hingga 36 minggu. Apakah aman? Tentu saja aman karena biasanya potensi risiko vaksin yang mungkin terjadi jauh lebih kecil dibanding manfaat yang didapat.
Konsultasikan diri Bunda kepada dokter sebelum mendapatkan vaksin difteri. Ini karena vaksin difteri tidak bisa diberikan sembarangan. Salah satu kelompok orang yang tidak boleh mendapatkan vaksin difteri adalah mereka yang memiliki riwayat alergi berat terhadap vaksin difteri.
Nah, sudah tahu kan Bunda alasan orang dewasa juga harus mendapatkan vaksin difteri? Yuk, sharing pengalaman Ayah Bunda terkait vaksin!