“Bunda, gigiku sakit,” tengah malam Khaira mengeluhkan giginya yang sakit sambil menangis tersedu. Ini pengalaman pertama sakit gigi untuknya.
Saya pun mengambilkan segelas air hangat yang telah dicampur sejumput garam. Setelah berkumur Khaira kembali tidur. Tetapi, hal ini terjadi hampir setiap malam. Kasihan kan kualitas tidur saya dan Khaira jadi berkurang karena terbangun setiap tengah malam.
Kalau sudah begini, siapa yang salah?
Apakah saya yang tidak bisa mengontrol jajanan anak? Atau Khaira yang keras kepala karena suka banget makan permen dan biskuit yang manis-manis?
Sebenarnya saya pun telah memperingatkan Khaira untuk gosok gigi seusai makan jajanan manis. Tapi namanya anak kecil dan saya juga tidak selalu bersama dengan dia kan? Gosok gigi mah dilakukan saat mandi saja dan kadang sebelum tidur.
Kayaknya enggak usah mencari siapa yang salah deh ya. Tapi gimana caranya agar Khaira tidak lagi mengeluhkan giginya yang sakit dan satu-satunya solusi adalah membawa putri bungsu saya itu ke dokter gigi.
Pengalaman Pertama ke Dokter Gigi
Sejak giginya sakit saya menawarkan kepada Khaira untuk ke dokter gigi saja. Dia pun hanya pasrah dan hampir setiap hari merengek minta ke dokter gigi. Hehehe. Bersyukur donk saya karena biasanya kan anak-anak takut kalau ke dokter. Apalagi Khaira ini bukan tipe anak pemberani tapi yang suka penasaran, seperti waktu di TK itu loh yang saya ceritakan disini.
Saat waktunya tiba, saya pun mengajak Khaira ke dokter gigi pada hari Selasa (3/9) setelah sebelumnya saya menanyakan lewat WA rumah sakit apakah dokter giginya ada. Sekarang mah semudah itu ya? Iya, WA dulu aja untuk menanyakan apakah dokter ada, daripada kecelik (apa ya bahasa Indonesianya? wkwkwk)
Alhamdulillah hanya ada satu antrian. Itu pun Khaira sudah tidak sabar dan saya menghiburnya dengan foto-foto di instagram. Ketika sedang antri ada seorang anak seumuran Khaira yang juga hendak periksa ditemani ayah dan ibunya. Dia menangis ketakutan tapi kemudian berhenti setelah melihat Khaira yang enggak nangis, hehehe.
Nah, setelah tiba waktunya masuk ke ruang periksa Khaira semakin antusias. Mungkin dia penasaran dengan kursi pasien yang bisa naik turun seperti cerita kakaknya. Iya, Kakak Sasa sudah pernah ke dokter gigi untuk mencabut gigi karena kesundulan. Nah, Kakak Sasa cerita ke Khaira kalau periksa gigi itu menyenangkan karena kursinya bisa naik turun gitu, hahaha.
Oke, balik lagi ke Khaira ya…
Sebelum pergi ke dokter gigi di Klinik Rawat Inap (KRI) Wajak Husada, saya stalking facebook klinik tersebut saya mendapati bahwa dokter giginya masih muda. Harapan saya sih dokternya sabar dan bisa menghibur sehingga Khaira enggak trauma untuk pergi ke dokter gigi.
Benar saja, namanya drg. Rudi Alfiyanto dan baru bergabung bulan Agustus 2019 lalu. Beliau praktik pada hari Senin, Selasa, dan Rabu pagi pukul 07.00 – 12.00 atau 13.00 – 17.00 (seharian full ya, terpotong waktu istirahat aja kayaknya).
drg. Rudi ini baik dan ramah kok, sayangnya anak bungsu saya ini enggak se-humble kakaknya, hehehe. Alhasil saat periksa wajah Khaira jutek abis, tanpa senyum dan diam seribu bahasa. Sama Mas dokternya diajak bercanda juga tetap saja wajah Khaira datar, wkwkwk. Maaf ya Mas dokter.
Eh kok panggilnya “mas dokter” sih bukannya “pak dokter”? Iya, soalnya waktu periksa Khaira beliau bilang “Sini Mas periksa dulu ya” hehehe. Mungkin karena beliau masih muda ya jadi pengennya dipanggil mas aja.
Tambal Gigi Permanen atau Sementara?
Sebelum giginya ditambal, dokter memeriksa kondisi gigi geraham (yang berlubang) dengan cermin kecil khusus dan untuk mendeteksi area gigi Khaira yang berlubang. Kemudian dokter membersihkan kotoran dari lubang gigi. Nah, di pertemuan pertamanya dokter memberikan tambalan sementara. Katanya sih biar steril aja dulu dan hari Senin depan kembali lagi untuk tambal permanen.
Sampai hari Minggu (8/9) Khaira tidak pernah lagi mengeluhkan lagi giginya. Dia tampak baik-baik saja hingga Senin (9/9) dini hari sekitar pukul 2.30 putri kecil saya menangis tersedu sambil memegang pipi sebelah kanan. Setelah saya periksa giginya berlubang lagi, tambalan sementaranya sudah habis. Huhuhu… Sayapun enggak bisa tidur lagi meskipun Khaira kembali pulas setelah berkumur teh pahit.
Baca juga yuk: Tips Ajak Anak ke Dokter Gigi Tanpa Takut
Untungnya, Senin (8/9) siang drg. Rudi ada dan saya mengajak Khaira untuk tambal gigi permanen.
Pada kali kedua Khaira ke dokter gigi, dia menangis donk. Mungkin karena durasinya agak lama daripada kunjungan pertama. Hehehe… Padahal saat mau berangkat dia semangat sekali bahkan minta urutan pertama sebelum bunda dan kak Sasa yang ikut daftar juga untuk memeriksakan gigi.
Tapi alhamdulillah semua berjalan lancar, setelah Khaira selesai ditambal giginya giliran Kak Sasa yang diperiksa giginya dan dibersihkan. Kemudian giliran plak dan karang gigi saya yang dibersihkan, ceritanya saya tulis terpisah ya.
Nah, itu dia pengalaman pertama Khairani ke dokter gigi untuk menambalkan giginya yang berlubang. Sepulang dari dokter gigi dia langsung minta permen donk, tapi Khaira janji enggak akan mengunyak permennya, hahaha. Moduuus…
Ayah-Bunda, bagaimana pengalaman pertaman ananda saat ke dokter gigi? Sharing yuk!
27 Komentar. Leave new
cara menulis artikelnya keren banget
Khaira pinteeeer. Nangisnya gak lama kok, ya. Udah bisa minta permen lagi buktinya. Hehe. Beneran jago, deh. Kak Aira aja udah 10 tahun belum pernah lho ke dokter gigi.
dedek khaira udah periksa ke dokter gigi… nahh gapapa kaan ๐
sama kayak dd irsyad nih waktu pertama ke dokter gigi. bolong gegara makan permen sama suka bablas ga mau sikat gigi malam. duh! sejak ke dokter gigi jadi inget nasehat dokter buat rajin sikat gigi biar ga cepet bolong giginya
eh baru tahu gigi susu boleh dan bisa ditambah juga ya.
Gigi anak-anak juga ada yang berlubang, tapi karena nggak ada keluhan sakit, ya saya biarin aja. Mikirnya masih gigi susu, ntar kan juga tanggal dan ganti gigi permanen
Soal kesehatan gigi anak-anak emang susah-susah gampang ya. Tapi ntar kalau udah gedean, akan lebih mudah kok ajak mereka jaga kesehatan gigi.
Hhahaaha iya bun dokternya masih muda. Ternyata selain muda juga cakep wkwkkww ๐คฃ *emak gagal fokus hahaha. Maafkan ๐. Erysha belum pernah dibawa ke dokter gigi bun. Padahal baiknya setiap 6 bulan sekali kita periksakan gigi ke dokter ya. Tapi ini mah belum m. Hadeuhhh ๐
Pengalaman saya mengajak anak-anak ke drg untuk pertama kali termasuk lancar karena dokternya ramah anak. Setelah beberapa kali ke dokter yang sama, saya dan suami sempat cobain ganti dengan alasan lebih dekat ma rumah. Ternyata dokternya galak sama anak. Sejak itu anak saya trauma banget. Dia baru berani ke drg lagi setelah remaja.
Masing2 dokter punya cara khusus utk approach pasien anak yaaa. Kuddos to Mas Dokter!! Khayra sehaaattt selalu yaaa
Jadi inget dulu anakku pas pertama kali ke dokter gigi, sekarang malah jadi ketagihan ke dokter gigi katanya biar gigi sehat dan gak sakit.
Yay! Khaira ga takut ke dokter gigi. Asik ya kursinya bisa naik turun, dokternya cakep pula. *eh
SID juga pertama ke dokter gigi alhamdulillah ga pake drama. Dia sekali datang langsung ditambal, sampai sekarang ga pernah mengeluh tentang tambalannya.
Kebetulan anak-anakku belum pernah ke dokter gigi mba, rata-rata pada mengalami gigi lepas ya di rumah saja. Semoga aja ya anak-anak kita sehat dan baik kondisi giginya. Misal ke dokter gigi dan ketemunya dengan mas dokter yang ramah gitu, tentunya mereka juga enggak bakal takut.
Jadi ingat anakku yang pertama kali ke dokter gigi juga mba. Tapi anakku berani, eh aku yang takut. DIa nggak nangis. Smoga gigi si kecil slalu sehat yaa
Jadi ingat saat pertama kali mengajak anakku ke dokter gigi, alhamdulillah dia tenang banget. Tapi emang dari rumah sudah aku kasih tau dulu, aku bawa dia bukan ke dokter gigi anak malahan. Aku bawa ke dokter gigi langgananku, karena biar mudah kalau aku harus kontak dokternya.
Dulu si sulung pernah lari-larian di klinik dokter gigi, untung dokternya tante sendiri. Tapi ya cuma pertama itu aja sih takut, dikira mau diapain gitu sama dokternya
Semangat Khaira jadi ke depannya ga bakal sakit gigi lagi yaaa.
Kalau anakku biasa aja modelnya mak rata2 xD. Untunge jadi ya anteng2 ae. Ga tau ya kalau adeknya nanti gmn xD.
Jadi inget dulu anakku pas ke dokter gigi pertama kali, seneng sampai sekarang ketagihan setiap sakit gigi minta ke dokter gigi.
Pengalaman pertama ke dokter gigi Aman sih. Dokter giginya sabar dan telaten. Nggak ada rasa takut sama sekali. Masyaa Allah pinter banget Kak Khaira berani diperiksa giginya. Semoga sehat terus shalihah.
Aku jadi diingatkan waktunya bawa Dema ke dokter gigi nih mbak. Soalnya ada yang bolong jg keknya, sebelum anak mengeluh sebaiknya dibawa aja deh ke dokter hehe ๐
Enak kalau dokternya baek dan ramah ya, aku pernah bawa Maxy ke dokter gigi spkga senior tapi wajahe jutek abis, akhirnya aku gangti dokgi anak haha
Alhamdulillah nih anak anak juga mulai suka ke dokter gigi. yang gede pada pake bracket karena waktu kecil mereka ga mau cabut gigi ke dokter…
akhirnya numpuk dan menghalangi gigi baru
semoga gigi Khaira semakin bagus yaa..
Kemarin juga rashya abis dari dokter gigi, ditambal giginya, hiks… Saya manggil dokternya tante, tapi dia manggil dirinya kakak, hihihi…
dek khaira pinter nih sudah berani untuk ke dokter gigi
semoga makin semangat untuk menjaga giginya ya
Anakku itu tipikal kalau ke dokter, dokternya harus teges. Gak menye-menye atau basa-basi.
Aneh yaa…?
Soalnya kalo kebanyakan basa-basi, yang ada mereka ilfeel duluan, trus ngambek.
Pengalaman pertama selalu amazing ya..
Selanjutnya semoga gak sakit-sakit gigi lagi…
Sehat selalu, anak sholihaaa~
Sementara ini belum pernah ke dokter gigi anak karena ga ada masalah, makanya besok kalau sudah masuk sekolah lagi semoga ga doyan permen
Yang bermasalah giginya tuh seringnya saya sendiri
Udah gede ya Khaira, lucu banget pertama kali ke dokter, Khaira anak pemberani, semoga selalu sehat ya Adek cantik..
pengalaman pertamaku cabut gigi anak.. hehe.. Alhmdulillah meski harus dibius anak2 gak rewel.. karena mereka udah seneng selesai cabut gigi langsung beli eskrim
aiman diajak ke dokter gigi ya biasa aja, awalnya malu-malu takut tapi pas udah ketemu dokternya cengegesan hehehe. Khaira pinter udah berani ke dokter gigi, aku cukup sekali aja hahaha
Anak ku giginya rusak dan aku telat bawa ke dokter gigi, alhamdulillah setelah di bawa ke dokter gigi dan perawatan berangsur membaik