Mengapa Harus Belajar Parenting di Sekolah Parenting Harum – Dulu saya mengira jika menjadi orang tua itu tidak ada sekolahnya. Itulah mengapa ada orang tua yang baik dan tidak baik. Hal itu terjadi karena para orang tua ini belajar dari pola asuh orang tuanya terdahulu (kakek-neneknya anak-anak). Jadi, jika orang tuanya dulu suka membentak maka para ayah-bunda ini punya kecenderungan membentak juga kepada anak-anaknya.
Bagaimana dengan saya? Ya, hampir sama dengan para orang tua lainnya. Saat baru punya anak saya juga sering membentak-bentak anak, mirip dengan cara mengasuh orang tua saya. Tanpa berpikir dampak dari pola asuh saya yang ternyata bisa membahayakan anak.
Anak pertama ibaratnya sebuah kelinci percobaan bagi saya untuk belajar sebagai orang tua. Saya yang saat itu belum begitu mengerti bagaimana cara menjadi orang tua, berusaha memberikan yang terbaik untuk anak melalui cara yang βsalahβ.
Kok saya tahu kalau pola asuh saya salah? Iya, saya merasakan ada yang salah. Ketika anak saya tidur, saya melihat wajah polosnya sambil menangis. Merasa bersalah telah memarahinya ketika dia melakukan hal yang salah menurut saya. Padahal kan dia masih kecil, mana tahu salah dan benar?
Setelah belajar parenting barulah saya tahu jika pola asuh yang saya lakukan benar-benar salah kaprah. Huhuhu. Saya nggak mau donk nanti anak saya juga meniru saya saat mendidik anak-anaknya. Saya nggak mau menciptakan rantai kekerasan kepada anak dan cucu saya. Cukup sampai disini saja dan saya ingin berubah. Saya ingin mendidik dan mengasuh anak dengan hati.
Memulai Belajar Parenting
Sebagai ibu-ibu milenial yang selalu pegang smartphone kemana-mana, saya pun membaca artikel-artikel tentang pengasuhan anak. Barulah saya tahu jika ternyata menjadi orang tua itu bisa dipelajari. Tapi kalaupun ada orang tua yang “tanpa parenting” pun sudah merasa berhasil membesarkan anak-anaknya menjadi baik, ya alhamdulillah. Kondisi setiap keluarga kan beda-beda ya, Bunda?
Saat itu, sekitar tahun 2016 kelas parenting atau seminar tentang parenting tidak seramai sekarang. Dulu, saya mengenal parenting melalui seminar dan talkshow yang sering diadakan oleh Pondok Parenting Harum. Profil Pondok Parenting Harum ini pernah saya bahas sekilas di artikel Bijak Bergadged.
Setiap kali ada event parenting saya sempatkan untuk hadir karena selain biayanya terjangkau juga diadakan pada hari minggu. Oiya, saat pertama mengenal parenting saya masih mengajar di madrasah tsanawiyah sehingga hanya bisa hadir saat libur.
Setiap menghadiri talkshow parenting dimana Bunda Abyz Wigati sebagai pembicaranya saya merasa tertohok. Saya ingin menangis karena telah menjadikan anak pertama saya sebagai kelinci percobaan. Sampai-sampai saya berpikir, βKenapa kok nggak dari dulu saja saya belajar parenting?β
Namun, penyesalan tiada guna karena nasi telah menjadi bubur. Saya tidak akan bisa kembali ke masa lalu. Saya tidak akan bisa mencabut paku-paku kemarahan yang telah tertancap di hati anak saya. Hampir setiap malam saya menangis, menciumi anak saya dan meminta maaf atas semua khilaf.
Saya pun semakin sadar jika ilmu parenting sangat dibutuhkan untuk mengasuh dan mendidik anak. Terutama zaman sekarang dimana kecanggihan teknologi berkembang sangat pesat sehingga pengaruh negatif untuk anak-anak juga semakin banyak. Sebagai orang tua kita harus bisa mengimbanginya dengan baik. Jangan sampai anak-anak merasa nyaman dengan gadged dan teman ketimbang dengan orang tuanya.
Bergabung dengan Sekolah Parenting
Saya lupa tepatnya berapa kali mengikuti event parenting yang diadakan Pondok Parenting Harum, baik secara daring maupun offline. Pokoknya setiap bulan selalu ada materi baru yang sangat saya butuhkan untuk menjadi orang tua yang lebih baik. Kegiatan offlinenya pernah saya tuliskan di Tips Bijak Menyikapi Perbedaan Pendapat dengan Anak
Lalu, pada tahun 2018 Pondok Parenting Harum membuka sekolah parenting. Berbeda dengan seminar dan talkshow yang sudah sering digelar, sekolah parenting adalah kelas parenting yang lebih intensif dengan materi yang aplikatif. Sekolah Parenting Harum diadakan setiap bulan sekali selama satu tahun, itu artinya ada 12 kali pertemuan.
Nah, saya adalah alumni pertama Sekolah Parenting Harum yang memulai kelas pada Januari 2019 bersama 18 anggota lainnya. Ada dua kelas di angkatan saya, yaitu kelas hari Rabu dan Minggu. Senang sekali bisa bersama dengan para bunda lainnya untuk berbagi motivasi dan virus good parenting.
Nah, di tahun 2020 ini angkatan ketiga yang belajar di Sekolah Parenting Harum. Sebagai alumni kadang saya masih tetap menghadiri kelas untuk mengupgrade ilmu parenting saya. Paling tidak saya juga bisa belajar dari pengalaman para orang tua yang ada di kelas tersebut.
Kelebihan Belajar Parenting di Sekolah Parenting Harum
Saya bersyukur bisa belajar bersama Sekolah Parenting Harum. Selain mendapatkan ilmu saya juga mendapatkan banyak teman untuk berbagi dan saling memotivasi. Berikut ini kelebihan mengikuti Sekolah Parenting Harum.
Kelas Fleksibel
Sekolah Parenting Harum memiliki kelas yang fleksibel. Siapapun bisa mendaftar dan ikut belajar. Bapak-bapak, Ibu-ibu, ataupun pemuda dan pemudi yang belum menikah pun bisa belajar parenting di sekolah orang tua ini. Pokoknya tidak mengenal usia dan latar belakang peserta deh, semua bisa ikutan belajar. Oiya, anak-anak juga bisa ikut serta loh. Gimana kalau berisik? Ya nggak papa malah seru dan bisa sekalian belajar untuk mengendalikan emosi, heuheu.
Ada Whatsapp Group untuk Peserta maupun Alumni
Setelah menjadi alumni kita masih bisa tetap belajar parenting melalui grup alumni. Bahkan di grup ini ada jadwal belajarnya lho. Misalnya hari Selasa untuk sharing, Kamis untuk curhat, dan Sabtu untuk promo dagangan. Seru banget karena kita bisa saling belajar dari para orang tua atau alumni lainnya. Bukankah pengalaman adalah guru terbaik?
Mentor Sabar dan Ramah
Ini dia alasan favorit saya belajar di Sekolah Parenting Harum, Bu Abyz selaku mentor sangat sabar dan telaten menemani kami belajar. Belum pernah loh saya melihat beliau marah dan kalau menjawab pertanyaan itu loh selalu nyeesss di hati. By the way, Bu Abyz ini dulu juga pernah gagal dalam menerapkan pola asuh. Putra Bu Abyz sempat kecanduan gadget hingga akhirnya beliau mendapatkan solusinya. Lalu, Bu Abyz membagikan pengalaman-pengalamannya melalui Pondok Parenting Harum tersebut. Memang benar jika tidak semua kondisi keluarga itu sama, tapi paling tidak kita bisa belajar dari orang yang telah belajar untuk menjadi orang tua yang lebih baik, bukan?
Oiya, kami para peserta dan alumni sekolah parenting harum juga boleh loh konsultasi melalui whatsapp kepada Bu Abys. Beliau kan konselor anak dan keluarga, senang sekali bisa konsultasi saat butuh solusi ke Bu Abyz. Meskipun sibuk karena jadwal terbangnya tinggi sekali, Bu Abyz selalu menyempatkan diri untuk membalas satu persatu pesan dari kami. Alhamdulillah.
Mendapat Banyak Teman Sefrekuensi
Bergabung dengan Sekolah Parenting Harum secara otomatis menambah teman dan saudara ya. Tentu saja mereka adalah teman-teman yang memiliki niat dan visi yang sama yaitu menjadi orang tua yang lebih baik dengan menerapkan good parenting untuk indonesia yang lebih baik (ini sih tag linenya Pondok Parenting Harum ya, hehehe).
Bukan cuma satu frekuensi dalam hal belajar parenting, saya juga menemukan teman-teman yang sama-sama doyan makan saat pelajaran sedang berlangsung, hahahah. Kalau ada istilah “Emak-emak itu cita-citanya langsing tapi hobinya makan” ya kami ini, wkwkwkw. Tapi disitulah keseruannya, tidak ada kesan sungkan sesama kolega atau kepada Bu Abyz yang sangat humble dan selalu sabar.
Begitu juga dengan teman yang beda angkatan, kami bisa tetap bisa akrab. Mungkin karena satu frekuensi itu ya.
Lalu, apa manfaatnya bergabung di Sekolah Parenting Harum. Lebih lengkapnya saya bahas di postingan terpisah saja ya Bunda. Ini udah kepanjangan nulisnya, takutnya nanti Bunda bosan lagi, hehehe.
Yuk, Bunda sharing tentang keseruan mendidik dan mengasuh anak di kolom komentar, saya tunggu ya. Terima kasih.
1 Komentar. Leave new
Belum kepikiran buat belajar parenting π tapi bisa nih buat sepupu sayaa