Assalamualaikum, selamat ulang tahun putriku sayang …
Sepuluh tahun yang lalu, kamu lahir dari perut bunda, sayang. Kamu adalah buah hati pertama ayah dan bunda. Alhamdulillah ya Kak, kamu tumbuh besar, sehat, dan insyaallah solihah. Amiin
Sebenarnya bunda tuh pengin tiap Kak Sa ultah bunda bikin surat. Kayak di film bollywood yang pernah aku tonton. Jadi, setiap tahun anaknya akan membaca suratnya satu persatu. Tapi aku terlalu banyak mager (malas gerak) jadi ya hanya ucapan dan doa saja yang mampu bunda berikan.
Bunda Bersyukur Memilikimu
Minggu, 3 April 2011 pukul 00.45 suara pertamamu membuat ayah dan bunda bahagia, Nak. Ya, kamu lahir normal di bidan (Bu Tatik di Blayu-Wajak) tanpa sesar. Ayah pun segera membisikkan adzan ke telingamu sebagai kalimat pertama yang kamu dengar.
Lelah, tapi sangat bahagia. Itulah yang bunda rasakan saat putri pertama lahir. Meski wajahmu agak membiru karena kata Bu Bidan bunda kurang kuat mengejan. Tapi Alhamdulillah kamu tumbuh dengan sehat.
Dulu, saat masih sehat Mbah Uti pernah berkata kalau kamu akan menjadi anak yang hebat. Kata Mbah Uti, bunda harus bersyukur memiliki anak sepertimu.
Kenapa?
Karena Kak Sa tumbuh menjadi anak yang baik, sabar, solihah, dan penyayang. Benar kata Mbah Uti, bunda sangat bersyukur karena Allah SWT memberikan anugerahnya.
Kakak Sasa Anak yang Baik
Kakak Sasa adalah putri pertama bunda. Jadi, maaf ya kalau saat kecil dulu sering bunda marahin. Saat itu aku belum terlalu paham kalau marah pada anak itu dampaknya nggak bagus.
Tapi Alhamdulillah, sejak ikut sekolah parenting bunda mulai bisa merubah kebiasaan. Berkat bantuanmu juga bunda bisa berubah menjadi lebih baik.
Berkat bantuan ayah juga yang bisa sabar merawat kamu saat masih kecil dulu. Berbeda dengan adik yang sejak kecil bersama bunda, kamu sering kutinggal kerja. Jadi, waktumu lebih banyak bersama ayah di rumah.
Bunda sempat iri saat itu karena kamu lebih lengket sama ayah. Bangun tidur nyari ayah, makan minta sama ayah, cebok pun minta sama ayah, setiap hari digendong ayah. Padahal kan bunda yang mengandung selama 9 bulan tapi kenapa kok mintanya sama ayah terus?
Tapi Alhamdulillah bunda baper nggak lama karena kamu tumbuh menjadi anak yang cerdas dan baik.
Kakak Sasa anak yang baik. Sejak kecil nggak pernah minta yang aneh-aneh sampai tantrum (nangis tanpa henti). Sampai-sampai teman bunda bilang, “kok enak sih anaknya gak pernah minta jajan?”
Hahaha … bukan nggak pernah minta jajan sih. Kak Sa pernah minta, tapi ya biasanya satu udah cukup. Kalau bunda nggak nawarin lagi ya udah kakak nggak akan minta. Begitu juga dengan mainan.
Begitu juga saat punya adik. Kakak tetap menjadi anak yang baik dan lebih sabar daripada bunda. Saat dipukul adik, kamu nggak pernah melawan. Eh, pernah sih saat kamu sangat kesal dan itu hampir jarang terjadi. Seingat bunda Kak Sa hanya 2-3 kali saja melawan dan itu pun hanya untuk menakuti adik.
Selebihnya kamu akan menangis jika adik memukulmu terlalu keras. Kak Sa akan mengadu pada bunda sambil berlinang air mata. Aku pun hanya bisa memelukmu sambil tersenyum untuk membesarkan hatimu.
Maafkan bunda ya, sayang …
Bunda Bangga pada Kakak
Tapi, bunda sangat bangga saat Kak Sasa bisa mengalihkan marahnya adik. Biasanya kalau adik marah atau ngambek, kamu akan mengalihkan perhatiannya hingga si adik bisa tersenyum.
Kamu juga sering mengalihkan marahnya bunda. Saat bunda mulai kurang sabar, Kak Sasa akan menanyakan sesuatu ntuk mengalihkan perhatian sehingga bunda nggak jadi marah.
Terima kasih ya Kak …
Setiap hari bunda bersyukur melihat perkembanganmu Kak. Alhamdulillah, di usia 10 tahun ini kamu sudah rajin sholat meski kadang masih harus diingatkan. Tapi sholatmu nggak pernah bolong.
Di usia 10 tahun ini kamu juga makin suka membaca. Rasa ingin tahumu sudah makin besar. Bunda senang ketika kamu browsing dan membaca artikel di majalah anak online.
Kamu juga nggak minta mainan sebagai kado tapi komik detektif cilik kesukaanmu. Tentu saja aku langsung membelikannya karena bunda jadi ingat masa kecil. Seusiamu dulu bunda juga suka baca komik, hehehe.
Tapi maaf ya Kak kalau bunda belikan yang bekas (tapi ori) agar bisa dapat banyak karena lebih murah. Bunda ingin mengajarkan kepada kakak kalau beli buku harus yang asli dan bukan bajakan. Nggak papa beli yang second asal masih bagus kondisinya.
Bunda bangga Kak Sasa selalu mendukung bunda dalam hal apapun termasuk menulis. Saat melihat bunda sibuk di depan laptop kamu nggak pernah protes.
Bunda juga bangga Kak Sasa selalu memberikan respon positif jika bunda mengajarkan sesuatu. Misalnya untuk merapikan tempat tidur, mencuci piring setelah makan, dan lainnya.
Dan masih banyak kebanggaan bunda yang lain pada Kak Sasa ^_^
Harapan Bunda
Biasanya orang tua akan mengharapkan anak-anaknya menjadi sesuatu. Begitu juga ayah dan bunda. Kami ingin Kak Sasa menjadi diri sendiri.
Ya, kami ingin Kak Sa memilih sendiri cita-citamu. Dan kami akan selalu mendukungmu.
Ayah dan bunda akan selalu berdoa semoga kamu sehat dan cita-citamu terkabul, apapun itu.
1 Komentar. Leave new
Beruntung sekali punya anak anteng :D. Eh maaf.
Selamat ultah Kak Sasa, semoga makin cerdas dan pintar bantu bundanya.